Roling Stone

Rolling Stone Indonesia Tutup Tahu Sampul Pertama dan Terakhir?

Kabar mengejutkan datang dari dunia media musik tanah air. Rolling Stone Indonesia, salah satu majalah musik paling ikonik, telah resmi menghentikan operasinya. Penutupan ini menandai akhir dari perjalanan panjang majalah yang telah menjadi saksi perkembangan musik di Indonesia selama bertahun-tahun.

Roling Stone

Sejarah Rolling Stone Indonesia

Rolling Stone Indonesia pertama kali hadir pada tahun 2005 sebagai edisi lokal dari majalah legendaris Amerika Serikat.

Pada edisi perdananya,  Indonesia menampilkan band Slank sebagai wajah utama di sampul depan. Keputusan ini dianggap tepat karena Slank merupakan salah satu ikon musik tanah air yang memiliki basis penggemar besar dan sejarah panjang di dunia musik. Sampul ini sekaligus menjadi simbol keberanian  dalam mengangkat musisi lokal ke tingkat yang lebih prestisius.

Isi dan Pengaruh Rolling Stone Indonesia

bukan hanya sekadar majalah musik; ia juga menjadi platform penting bagi musisi lokal untuk mendapatkan sorotan. Artikel-artikelnya kerap menyoroti perjalanan karier musisi, album baru, dan ulasan konser, baik dari artis dalam negeri maupun luar negeri.

Rubrik-rubrik seperti “100 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa” menjadi pembahasan yang dinantikan oleh pembaca setia. Selain itu,  juga turut memperkenalkan genre-genre musik yang mungkin belum terlalu populer di kalangan masyarakat umum, seperti indie, punk, dan elektronik.

Sampul Terakhir: Sebuah Akhir yang Mengharukan

Setelah lebih dari satu dekade berjalan, Rolling Stone Indonesia harus mengucapkan selamat tinggal. Pada edisi terakhirnya, sampul majalah ini menampilkan penyanyi dan penulis lagu fenomenal, Efek Rumah Kaca. Pilihan ini dianggap sebagai penghormatan kepada karya musisi yang tidak hanya berkualitas tetapi juga membawa pesan-pesan sosial yang kuat.

Sampul terakhir ini menjadi simbol perpisahan yang emosional, baik bagi tim editorial maupun pembaca setia. Banyak yang merasa kehilangan karena majalah ini telah menjadi bagian penting dari perjalanan musik mereka.

Mengapa Rolling Stone Indonesia Tutup?

Penutupan Rolling Stone Indonesia tidak lepas dari tantangan besar yang dihadapi industri media cetak. Perkembangan digital yang pesat telah mengubah cara orang mengakses informasi, termasuk berita dan ulasan musik. Banyak pembaca beralih ke platform digital yang lebih cepat dan praktis, sehingga mengurangi pendapatan majalah cetak dari sisi penjualan dan iklan.

Selain itu, biaya operasional yang terus meningkat menjadi faktor lain yang membuat keberlangsungan majalah ini semakin sulit.

Warisan Rolling Stone Indonesia

Meski telah tutup, Rolling Stone Indonesia meninggalkan jejak yang mendalam dalam dunia musik Indonesia. Ia membuka jalan bagi banyak musisi lokal untuk dikenal lebih luas dan menginspirasi generasi baru dalam berkarya.

Sampul pertama dan terakhir  menjadi pengingat akan betapa pentingnya peran media dalam membangun budaya musik. Meski majalah ini telah usai, semangatnya untuk mendukung musik Indonesia akan terus hidup di hati para pecinta musik.

Dewa 19

Dewa 19: Perjalanan Legendaris Band Rock Indonesia

Dewa 19 merupakan salah satu band rock legendaris Indonesia yang telah mengukir sejarah panjang di industri musik Tanah Air. Band ini berdiri pada 1986 di Surabaya dengan formasi awal Ahmad Dhani (keyboard dan vokal), Andra Ramadhan (gitar), Erwin Prasetya (bass), dan Wawan Juniarso (drum).

Dewa 19

Awal Karier dan Perjalanan Musik

Dewa 19 memulai karier profesionalnya dengan merilis album debut berjudul  pada tahun 1992. Album ini langsung mencuri perhatian publik dengan hits seperti “Kangen” dan “Kita Tidak Sedang Bercinta Lagi.” Keberhasilan album ini mengantarkan Dewa 19 meraih berbagai penghargaan dan menjadikan mereka salah satu band papan atas di Indonesia.

Album kedua mereka, “Format Masa Depan” (1994), semakin memperkuat posisi Dewa 19 di industri musik. Lagu-lagu seperti “Aku Milikmu” dan “Cukup Siti Nurbaya” mendapat sambutan luar biasa dari penggemar. Eksplorasi musik yang matang dan lirik yang puitis menjadi ciri khas .

Perubahan Formasi dan Tetap Eksis

Sepanjang perjalanannya, Dewa 19 mengalami beberapa kali perubahan formasi. Beberapa vokalis pernah mengisi posisi penting di band ini, mulai dari Ari Lasso, Once Mekel, hingga Virzha. Meski mengalami pergantian personel,  tetap mampu menghasilkan karya-karya berkualitas dan mempertahankan popularitasnya.

Pada era Once Mekel, Dewa 19 merilis album “Bintang Lima” (2000) yang menjadi salah satu album terlaris di Indonesia. Lagu-lagu seperti “Roman Picisan,” “Separuh Nafas,” dan “Risalah Hati” menjadi hits besar dan mengukuhkan Dewa 19 sebagai band rock terbaik di Indonesia.

Eksplorasi Musik dan Inovasi

Ahmad Dhani sebagai motor utama  terus mengeksplorasi berbagai genre musik. Mereka menggabungkan unsur rock, pop, jazz, dan bahkan musik klasik dalam lagu-lagu mereka. Eksperimen musikal ini membuat  memiliki warna musik yang unik dan berbeda dari band lainnya.

Konser dan Penghargaan

Dewa 19 telah menggelar berbagai konser besar di Indonesia dan mancanegara. Mereka sukses menarik ribuan penggemar di setiap penampilannya. Konser reuni  selalu dinantikan, membuktikan loyalitas penggemar yang tak pernah luntur.

Band ini juga meraih banyak penghargaan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Penghargaan seperti AMI Awards dan MTV Indonesia Awards menjadi bukti pengakuan atas kualitas musik mereka.

Pengaruh dan Warisan Musik

tidak hanya sukses secara komersial, tetapi juga memberikan pengaruh besar bagi industri musik Indonesia. Banyak musisi muda yang terinspirasi oleh karya-karya mereka. Lagu-lagu D menjadi inspirasi dan referensi penting dalam perkembangan musik rock di Indonesia.

Warisan musik  terus hidup melalui karya-karya mereka yang abadi. Lagu-lagu seperti “Kangen,” “Cinta Kan Membawamu Kembali,” dan “Air Mata” tetap dikenang dan dinyanyikan lintas generasi.

Kembalinya Dewa 19 ke Panggung Musik

Setelah vakum beberapa tahun,  kembali menggebrak panggung musik dengan formasi baru. Mereka menghadirkan Virzha dan Ello sebagai vokalis, membawa semangat baru dalam perjalanan musik mereka. Kembalinya disambut antusias oleh penggemar setia yang merindukan aksi panggung dan karya terbaru mereka.

Ahmad Dhani dan rekan-rekannya membuktikan bahwa  masih relevan di industri musik Indonesia. Mereka terus berkarya dan menggelar konser di berbagai kota, menunjukkan bahwa semangat bermusik mereka tak pernah padam.

Penutup

Dewa 19 telah menjadi bagian penting dari sejarah musik Indonesia. Perjalanan panjang mereka, dari awal terbentuk hingga kini, menunjukkan dedikasi dan kecintaan mereka terhadap musik. Dengan karya-karya abadi dan pengaruh besar di industri musik,  pantas menyandang predikat sebagai band legendaris yang tak lekang oleh waktu.

Semangat dan kreativitas Dewa 19 akan terus menginspirasi generasi muda untuk berkarya dan menciptakan musik berkualitas. Mereka adalah bukti nyata bahwa musik yang diciptakan dengan hati akan selalu hidup di hati para penggemarnya.